Berapa Kali Pumping Saat Puasa? Panduan Agar ASI Tetap Lancar

Gambar pompa ASI yang menunjukkan tulisan Berapa Kali Pumping Saat Puasa Panduan Agar ASI Tetap Lancar

Menjaga produksi ASI selama bulan Ramadan bisa menjadi tantangan bagi ibu menyusui. Oleh karena itu, banyak yang bertanya, berapa kali pumping saat puasa agar suplai ASI tetap terjaga. Dengan jadwal yang tepat, produksi ASI tetap optimal meskipun sedang berpuasa.

Berapa Kali Pumping Saat Puasa yang Ideal?

Frekuensi memompa ASI selama puasa perlu disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan kenyamanan ibu. Biasanya, berapa kali pumping saat puasa bergantung pada jumlah sesi menyusui langsung. Jika bayi lebih sering menyusu langsung, pumping bisa lebih jarang. Namun, bagi ibu bekerja atau yang ingin tetap menyimpan stok ASI, jadwal pumping harus lebih teratur.

Umumnya, pola pumping selama puasa mengikuti jadwal berikut:

  1. Sebelum sahur (antara pukul 03.00-04.00) untuk mengosongkan payudara sebelum memulai puasa.
  2. Setelah Subuh (sekitar pukul 05.30) agar tubuh tetap terstimulasi memproduksi ASI.
  3. Siang hari (antara pukul 12.00-14.00) jika tubuh masih cukup kuat untuk pumping.
  4. Menjelang berbuka (pukul 17.00-18.00) sebagai persiapan sebelum menyusui bayi setelah berbuka.
  5. Sebelum tidur (sekitar pukul 21.00-22.00) untuk mengoptimalkan produksi ASI saat malam.

Setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga jadwal ini dapat disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing.

Tips Agar Pumping Selama Puasa Tetap Efektif

Agar produksi ASI tetap lancar, beberapa hal perlu diperhatikan saat pumping di bulan puasa:

  • Konsumsi cairan yang cukup selama waktu berbuka hingga sahur agar tubuh terhidrasi dengan baik. Setidaknya 2 -3 liter per hari
  • Perbanyak makanan bergizi, seperti protein, lemak sehat, dan sayuran hijau untuk menjaga kualitas ASI.
  • Kelola stres dengan baik, karena kondisi emosional memengaruhi refleks let-down saat pumping.
  • Gunakan teknik power pumping pada malam hari jika produksi ASI mulai berkurang.
  • Istirahat yang cukup membantu menjaga energi dan kestabilan produksi ASI.
  • Hindari kafein berlebihan, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan memengaruhi kualitas ASI.

Menentukan berapa kali memompa ASI saat puasa bergantung pada kondisi tubuh ibu dan kebutuhan bayi. Dengan jadwal pumping yang konsisten serta asupan nutrisi yang baik, produksi ASI tetap lancar meskipun menjalankan ibadah puasa. Jika perlu, ibu dapat berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk menemukan pola pumping yang paling sesuai. Dengan begitu, puasa tetap nyaman tanpa khawatir suplai ASI menurun. Ibu bisa tetap beribadah dengan tenang dan bayi tetap mendapatkan ASI yang cukup.

Referensi

https://www.breastfeeding.asn.au/sites/default/files/2021-10/Breastfeeding%20and%20Ramadan_ENGLISH%20Web_20180622.pdf

https://www.kompas.id/baca/english/2024/03/24/en-cara-sehat-untuk-ibu-menyusui-selama-berpuasa

https://www.um-surabaya.ac.id/en/article/dosen-um-surabaya-bagikan-tips-puasa-bagi-ibu-menyusui-agar-asi-tetap-lancar

Comments |1|

Category: Menyusui
Tags: , ,